Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 29 November 2011

Materi Visual Basic

 
1.1  Mengenal Visual Basic (VB)

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).

1.2  Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

Aktifkan VB 6 melalui tombol Start > Programs > Microsoft Visual Studio 6.0 > Microsoft VB 6.0
􀁘 Menubar
􀁙 Toolbar
􀁚 Toolbox
Bila Toolbox tidak muncul klik tombol Toolbox ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu
View > Toolbox.
􀁛 Jendela Form
Bila Jendela Form tidak muncul klik tombol View Object ( ) pada bagian Project Explorer atau
klik menu View > Object.
􀁜 Jendela Code
Bila Jendela Code tidak muncul klik tombol View Code ( ) di pada bagian Project Explorer atau
klik menu View > Code.
􀁝 Project Explorer
Bila Project Explorer tidak muncul klik tombol Project Explorer ( ) pada bagian
Toolbar atau klik menu View > Project Explorer.
􀁞 Jendela Properties
Bila Jendela Properties tidak muncul klik tombol Properties Window ( ) pada bagian Toolbar
atau klik menu View > Properties Window.

1.3 Memahami Istilah Object, Property, Method dan Event
Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu memahami istilah object, property, method dan event sebagai berikut :
Object : komponen di dalam sebuah program
Property : karakteristik yang dimiliki object
Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object
Event : kejadian yang dapat dialami oleh object
Object : Mobil
Property :
 Merek: Toyota, Type: sedan Warna: merah
Method :
Maju,Mundur,Berhenti
Event :
Pintu dibuka, Ditabrak, Didorong
Object : Form
Property :
BackColor, BorderStyle, Caption
Method :
Hide,Move,Show
Event :
Click, Load, Resize
1.1  Mengenal Data dan Variabel

Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer
memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh komputer.Informasi inilah yang disebut dengan DATA.
Visual Basic 6 mengenal beberapa type data, antara lain :
􀂃 String adalah type data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca).
􀂃 Integer adalah type data untuk angka bulat.
􀂃 Single adalah type data untuk angka pecahan.
􀂃 Currency adalah type data untuk angka mata uang.
􀂃 Date adalah type data untuk tanggal dan jam.
􀂃 Boolean adalah type data yang bernilai TRUE atau FALSE.

Data yang disimpan di dalam memory komputer membutuhkan sebuah wadah. Wadah inilah yang
disebut dengan VARIABEL. Setiap variabel untuk menyimpan data dengan type tertentu membutuhkan
alokasi jumlah memory (byte) yang berbeda.
Variabel dibuat melalui penulisan deklarasi variabel di dalam kode program :
Dim <nama_variabel> As <type_data>
Contoh : Dim nama_user As String

Aturan di dalam penamaan variabel :
􀂃 Harus diawali dengan huruf.
􀂃 Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
􀂃 Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : +, -, *, /, <, >, dll).
􀂃 Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh VB(seperti : dim, as,string, integer, dll).Sebuah variabel hanya dapat menyimpan satu nilai data sesuai dengan type datanya.
Cara mengisi nilai data ke dalam sebuah variabel :
<nama_variabel> = <nilai_data>
Contoh : nama_user = “krisna”
Untuk type data tertentu nilai_data harus diapit tanda pembatas. Type data string dibatasi tanda petikganda : “nilai_data”. Type data date dibatasi tanda pagar : #nilai_data#. Type data lainnya tidak perlu tanda pembatas.
Sebuah variabel mempunyai ruang-lingkup (scope) dan waktu-hidup (lifetime) :
􀂃 Variabel global adalah variabel yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yang
tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.
􀂃 Variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilai data yang
tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.
Variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah disebut KONSTANTA. Penulisan
deklarasi konstanta di dalam kode program :
Const <nama_kontanta> As <type_data> = <nilai_data>
Contoh : Const tgl_gajian As Date = #25/09/2003#










1.1  Mengenal Struktur Kontrol

Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang
digunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program.
Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :
1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akan
dikerjakan berdasarkan suatu kondisi. Akan dibahas pada bab ini.
2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan pengulangan kode program. Akan
dibahas pada bab selanjutnya.

Ada dua bentuk struktur kontrol keputusan, yaitu :
1. Struktur IF…THEN. Akan dibahas pada bab ini.
2. Struktur SELECT…CASE. Akan dibahas pada bab selanjutnya.

Bentuk penulisan (syntax) struktur IF…THEN :
1. IF <kondisi> THEN <kode program>
Bila <kondisi> bernilai True maka <kode program> akan dikerjakan.
2. IF <kondisi> THEN
<blok kode program 1>
ELSE
<blok kode program 2>
END IF
Bila <kondisi> bernilai True maka <blok kode program 1> akan dikerjakan, tetapi bila <kondisi>
bernilai False maka <blok kode program 2> yang akan dikerjakan.

1.2 Struktur Kontrol Select…Case
Bentuk penulisan (syntax) struktur SELECT…CASE :
SELECT CASE <pilihan>
CASE <pilihan 1>
<blok kode program 1>
CASE <pilihan 2>
<blok kode program 2>
CASE <pilihan n>
<blok kode program n>
[CASE ELSE
<blok kode program x>]
END SELECT

Bila <pilihan> sesuai dengan <pilihan 1> maka <blok kode program 1> akan dikerjakan, dst. Tetapi bila <pilihan> tidak ada yang sesuai dengan <pilihan 1> s/d <pilihan n> maka <blok kode program x> yang akan dikerjakan.









1.1  Mengenal Struktur Kontrol

Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program.

Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :
1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akan
dikerjakan berdasarkan suatu kondisi. Sudah dibahas pada bab lalu.
2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan pengulangan kode program. Akan
dibahas pada bab ini.

Ada dua bentuk struktur kontrol pengulangan (looping), yaitu :
1. Struktur FOR…NEXT.
2. Struktur DO…LOOP.

1.2 Struktur Kontrol For…Next
Bentuk penulisan (syntax) struktur For…Next :
FOR <pencacah> = <awal> TO <akhir> [STEP <langkah>]
<blok kode program>
NEXT <pencacah>
􀂃 <pencacah> adalah variabel (tipe: integer) yang digunakan untuk menyimpan angka pengulangan.
􀂃 <awal> adalah nilai awal dari <pencacah>.
􀂃 <akhir> adalah nilai akhir dari <pencacah>.
􀂃 <langkah> adalah perubahan nilai <pencacah> setiap pengulangan. Sifatnya optional (boleh ditulis
ataupun tidak). Bila tidak ditulis maka nilai <langkah> adalah 1.

1.2  Struktur Kontrol Do…Loop

Bentuk penulisan (syntax) struktur Do…Loop :

1. DO WHILE <kondisi>
<blok kode program>
LOOP
<blok kode program> akan diulang selama <kondisi> bernilai TRUE. Pengulangan berhenti bila
<kondisi> sudah bernilai FALSE.

2. DO UNTIL <kondisi>
<blok kode program>
LOOP
<blok kode program> akan diulang sampai <kondisi> bernilai TRUE. Pengulangan berhenti bila
<kondisi> sudah bernilai TRUE.









1.1 Apa itu Array ?
Array merupakan sekumpulan nilai data yang “dikelompokkan” dalam sebuah variabel. Array
digunakan bila ada beberapa nilai data yang tipe datanya sama dan akan mendapat perlakuan yang sama pula. Misalnya, ada 10 nilai data dengan tipe string dan akan diolah dengan cara yang sama, maka akan lebih mudah jika menggunakan sebuah array dibandingkan bila menggunakan 10 variabel yang berbeda. Setiap nilai data di dalam sebuah array disebut elemen array dan masing-masing dibedakan dengan nomer indeksnya.
1.2 Menggunakan Array
Sebuah array dideklarasikan dengan cara yang sama dengan variabel, yaitu menggunakan perintah Dim, kemudian diikuti dengan tanda kurung dan jumlah
Dim nama_array(jumlah_elemen - 1) As tipe_data
Contoh :
Dim NamaSiswa(99) As String 􀃆 array NamaSiswa akan mempunyai elemen sebanyak 100 dengan
nomer indeks mulai dari 0 s/d 99.
Selanjutnya untuk mengisi nilai data ke dalam array :
nama_array(no_indeks) = nilai_data
Contoh :
NamaSiswa(0) = “umar”
Namasiswa(1) = “fatimah”
Untuk “mengosongkan” nilai data, bisa menggunakan struktur kontrol For…Next :
For i = 0 To 99
NamaSiswa(i) = “”
Next i
Lebih mudah bukan ?
Catatan :
􀂃 Agar nomer indeks array dimulai dari 1 (bukan 0), bisa menggunakan perintah Option Base 1
sebelum perintah Dim-nya, contoh :
Option Base 1
Dim NamaSiswa(100) As String
􀂃 Atau bisa juga menggunakan kata To di dalam penentuan jumlah elemen array, contoh :
Dim NamaSiswa(1 To 100) As String
􀂃 Untuk mengetahui berapa jumlah elemen di dalam sebuah array, bisa menggunakan perintah
Ubound(nama_array), contoh :
Dim NamaSiswa(1 To 100) As String
Dim JmlElemen As Integer
JmlElemen = Ubound(NamaSiswa) 􀃆 hasilnya = 100
􀂃 Bila jumlah elemen array yang dibutuhkan tidak diketahui atau ingin bisa diubah-ubah, maka
bagian jumlah_elemen pada perintah Dim tidak perlu diisi, contoh :
Dim NamaSiswa() As String
Teknik ini biasa disebut sebagai array dinamis, biasanya untuk mengisi data yang berkembang terus, dan
belum bisa ditentukan di awal jumlah elemennya.
􀂃 Untuk mengubah jumlah elemen array digunakan perintah Redim :
Redim [Preserve] nama_array(jumlah_elemen)
Contoh :
Redim NamaSiswa(1 To 150) 􀃆 jumlah elemen array NamaSiswa menjadi 150 dengan
nomer indeks dari 1 s/d 150.






1.1 Apa itu Procedure ?
Procedure adalah blok kode program yang berisi perintah-perintah untuk mengerjakan tugas tertentu. Bila di dalam kode program yang kita buat ada perintah-perintah untuk melakukan tugas yang sama di beberapa tempat, maka akan lebih baik perintah-perintah tersebut dibuat dalam sebuah procedure. Kemudian, procedure itu bisa di-‘panggil’ bila diperlukan.
Penggunaan procedure sangat menghemat penulisan kode program, karena kode-kode program yang sama dibeberapa tempat cukup dibuat pada satu bagian saja. Selain itu, procedure akan memudahkan perbaikan kode program bila terjadi perubahan atau kesalahan, karena perbaikan cukup dilakukan pada satu bagian saja.
1.2 Jenis-jenis Procedure
Pada VB6 ada 4 jenis procedure, yaitu :
              􀂃 Procedure Sub – procedure yang tidak mengembalikan nilai setelah ‘tugas’-nya selesai.
              􀂃 Procedure Function – procedure yang mengembalikan nilai setelah ‘tugas’-nya selesai.
              􀂃 Procedure Event – procedure untuk suatu event pada sebuah object. Digunakan di dalam class module.
              􀂃 Procedure Property – procedure untuk mengubah (let) atau mengambil (get) nilai property pada sebuah object. Digunakan di dalam class module.
Pada bab ini akan dibahas penggunaan procedure sub dan function. Procedure event dan property akan dibahas pada bab selanjutnya.
Bentuk penulisan (syntax) procedure sub :
[Public | Private] Sub <nama_sub> ([<argumen>])
<isi procedure>
End Sub
Sedangkan bentuk penulisan (syntax) procedure function :
[Public | Private] Function <nama_function> ([<argumen>]) As <tipe_data>
<isi procedure>
End Function
Pernyataan [Public | Private] menentukan ruang lingkup (scope) procedure. Sebuah procedure dengan scope public bisa digunakan dalam lingkup project. Sedangkan procedure dengan scope private hanya bisa digunakan dalam lingkup form saja.
<nama_sub> atau <nama_function> dibuat sebagai pengenal procedure saat di-‘panggil’. Aturan penamaan sebuah procedure sama dengan aturan penamaan sebuah variabel. Nama sebuah procedure dibuat unik, tidak boleh ada yang sama.
<argumen> merupakan serangkaian nilai dan tipe data yang dipakai oleh procedure untuk mengerjakan ‘tugas’-nya. Sebuah procedure bisa saja tidak memakai argumen sama sekali.
Pernyataan As <tipe_data> pada procedure function menentukan tipe data nilai yang akan dikembalikan (return value) setelah ‘tugas’-nya selesai.
Untuk menggunakan sebuah procedure, maka procedure tersebut harus di-‘panggil’ pada bagian tertentu dari kode program. Procedure sub di-‘panggil’ dengan pernyataan :
Call <nama_sub>([<argumen>])
Sedangkan procedure function bisa di-‘panggil’ langsung dengan menyisipkannya di dalam kode program yang memanggilnya


Sumber : http://agung1983.wordpress.com/

Tidak ada komentar: